Wednesday, September 7, 2016

Kisah Nabi Muhammad Dengan Nenek Tua Pembeci Rasulullah

Dikisahkan bahwa ada seorang wanita tua yang sedang melintasi gurun pasir dengan membawa beban barang bawaannya yang cukup berat. Wanita tua itu tampaknya sangat kepayahan, namun demikian dia tetap berusaha untuk membawa barang bawaannya dengan sekuat tenaga.
Tidak lama kemudian tampak dari kejauhan, seorang laki-laki muda dengan wajah yang sangat tampan datang menemui wanita tua itu. Laki-laki itu menawarkan diri kepada wanita tua tersebut untuk membantu membawa barang bawaannya dan wanita tua yang sedang kepayahan itu menerima tawaran tersebut dengan segala senang hati. Kemudian laki-laki itu pun mengangkat dan membawa barang bawaan wanita tua itu, lalu mereka berjalan beriringan.

Dalam perjalanan, wanita tua ini banyak bicara dan ternyata dia adalah seorang wanita yang senang berbicara. “ Anak muda, senang sekali kamu mau membantu dan menemani saya dan saya sangat menghargainya ”, kata wanita itu.
Laki-laki itu hanya tersenyum mendengar ucapan wanita tua itu dan kemudian wanita tua itu berkata lagi : “ Anak muda, selama kita berjalan bersama, saya hanya punya satu permintaan untuk kamu. Janganlah kamu sekali-kali berbicara apapun tentang Muhammad, karena gara-gara dia, tidak ada lagi rasa damai dan saya merasa sangat terganggu dengan pemikirannya. Jadi sekali lagi saya minta kepada kamu, jangan berbicara apapun tentang Muhammad ”. Laki-laki itu kembali tersenyum dan dengan sabar dia terus mendengarkan perkataan wanita tua itu. Wanita tua itu lalu melanjutkan perkataannya lagi : “ Muhammad itu benar-benar membuat saya kesal. Saya selalu mendengar nama dan reputasinya kemanapun saya pergi. Dia dikenal berasal dari keluarga dan suku yang terpercaya, akan tetapi tiba-tiba dia memecah belah orang-orang dengan mengatakan bahwa Tuhan itu satu .

Dia menjerumuskan orang yang lemah, orang miskin dan budak-budak. Orang-orang itu berpikir mereka akan dapat menemukan kekayaan dan kebebasan dengan mengikuti jalannya. Dia merusak anak-anak muda dengan memutarbalikkan kebenaran. Dia meyakinkan mereka bahwa mereka kuat dan bahwa ada suatu tujuan yang bisa diraih. Jadi anak muda, jangan sekali-kali kamu berbicara tentang Muhammad”, kata wanita tua itu lagi dengan nada yang kesal.

Tidak lama kemudian setelah mereka berjalan, sampailah mereka di tempat tujuan. Laki-laki itu lalu menurunkan barang bawaannya dan wanita tua tersebut menatap laki-laki itu dengan senyumannya sambil berkata : “ Terima kasih banyak, anak muda. Kamu sangat baik. Kemurahan hati dan senyuman kamu itu sangat jarang saya temukan. Biarkan saya memberi satu nasihat untuk kamu, jauhi Muhammad!. Jangan pernah memikirkan kata-katanya atau mengikuti jalannya. Kalau kamu lakukan itu, maka kamu tidak akan pernah mendapatkan ketenangan. Yang ada hanya masalah.” Laki-laki itu masih saja tersenyum ketika mendengarkan ucapan dan nasehat dari wanita tua itu. Kemudian laki-laki itu mohon diri untuk meninggalkan wanita tua itu, namun pada saat laki-laki itu berbalik menjauh, wanita itu menghentikannya : “ Maaf, sebelum kita berpisah, bolehkah saya tahu siapa namamu, anak muda?”. Laki-laki itu kembali tersenyum kemudian dengan lembut memberitahukan namanya dan ternyata wanita itu sangat terkejut ketika laki-laki itu menyebutkan namanya. “ Maaf, apa yang kamu bilang tadi? Kata-kata kamu tidak terdengar jelas. Telinga saya semakin tua dan terkadang saya tidak bisa mendengar dengan baik. Kelihatannya ada yang lucu, karena saya pikir tadi saya mendengar kamu mengucapkan Muhammad ”.

“ Iya, Saya Muhammad ”, laki-laki itu mengulang kata-katanya lagi kepada wanita tua itu. Wanita tua itu terpaku memandangi Rasulullah SAW dan tidak lama kemudian tiba-tiba meluncur kata-kata dari mulutnya : “ Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya “

Sahabat Nabi'Kisah Masuk Islamnya Umar Bin Khattab RA

Umar bin Khattab ra terkenal sebagai orang yang berwatak keras dan bertubuh tegap. Sering kali pada awalnya (sebelum masuk Islam) kaum muslimin mendapatkan perlakukan kasar darinya. Sebenarnya di dalam hati Umar sering berkecamuk perasaan-perasaan yang berlawanan, antara pengagungannya terhadap ajaran nenek moyang, kesenangan terhadap hiburan dan mabuk-mabukan dengan kekagumannya terhadap ketabahan kaum muslimin serta bisikan hatinya bahwa boleh jadi apa yang dibawa oleh Islam itu lebih mulia dan lebih baik.

Sampailah kemudian suatu hari, beliau berjalan dengan pedang terhunus untuk segera menghabisi Rasulullah SAW. Namun di tengah jalan, beliau dihadang oleh Abdullah an-Nahham al-‘Adawi seraya bertanya: “Hendak kemana engkau ya Umar ?”,
“Aku hendak membunuh Muhammad”, jawabnya.
“Apakah engkau akan aman dari Bani Hasyim dan Bani Zuhroh jika engkau membunuh Muhammad ?”,
“Jangan-jangan engkau sudah murtad dan meninggalkan agama asal-mu?”. Tanya Umar.
“Maukah engkau ku tunjukkan yang lebih mengagetkan dari itu wahai Umar, sesungguhnya saudara perempuanmu dan iparmu telah murtad dan telah meninggalkan agamamu”, kata Abdullah

Setelah mendengar hal tersebut, Umar langsung menuju ke rumah adiknya. Saat itu di dalam rumah tersebut terdapat Khabbab bin Art yang sedang mengajarkan al-Quran kepada keduanya (Fatimah, saudara perempuan Umar dan suaminya). Namun ketika Khabbab merasakan kedatangan Umar, dia segera bersembunyi di balik rumah. Sementara Fatimah, segera menutupi lembaran al-Quran.
Sebelum masuk rumah, rupanya Umar telah mendengar bacaan Khabbab, lalu dia bertanya : “Suara apakah yang tadi saya dengar dari kalian?”,
“Tidak ada suara apa-apa kecuali obrolan kami berdua saja”, jawab mereka
“Pasti kalian telah murtad”, kata Umar dengan geram
“Wahai Umar, bagaimana pendapatmu jika kebenaran bukan berada pada agamamu ?”, jawab ipar Umar.

Mendengar jawaban tersebut, Umar langsung menendangnya dengan keras hingga jatuh dan berdarah. Fatimah segera membangunkan suaminya yang berlumuran darah, namun Fatimah pun ditampar dengan keras hingga wajahnya berdarah, maka berkatalah Fatimah kepada Umar dengan penuh amarah: “Wahai Umar, jika kebenaran bukan terdapat pada agamamu, maka aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah Rasulullah”
Melihat keadaan saudara perempuannya dalam keadaan berdarah, timbul penyesalan dan rasa malu di hati Umar. Lalu dia meminta lembaran al-Quran tersebut. Namun Fatimah menolaknya seraya mengatakan bahwa Umar najis, dan al-Quran tidak boleh disentuh kecuali oleh orang-orang yang telah bersuci. Fatimah memerintahkan Umar untuk mandi jika ingin menyentuh mushaf tersebut dan Umar pun menurutinya.
Setelah mandi, Umar membaca lembaran tersebut, lalu membaca : Bismillahirrahmanirrahim. Kemudian dia berkomentar: “Ini adalah nama-nama yang indah nan suci”

Kemudian beliau terus membaca :
Hingga ayat :
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”
(QS. Thaha : 14)
Beliau berkata :
“Betapa indah dan mulianya ucapan ini. Tunjukkan padaku di mana Muhammad”. Mendengar ucapan tersebut, Khabab bin Art keluar dari balik rumah, seraya berkata: “Bergembiralah wahai Umar, saya berharap bahwa doa Rasulullah SAW pada malam Kamis lalu adalah untukmu, beliau SAW berdoa :
“Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang dari dua orang yang lebih Engkau cintai; Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam”. Rasulullah SAW sekarang berada di sebuah rumah di kaki bukit Shafa”. Umar bergegas menuju rumah tersebut seraya membawa pedangnya. Tiba di sana dia mengetuk pintu. Seseorang yang berada di dalamnya, berupaya mengintipnya lewat celah pintu, dilihatnya Umar bin Khattab datang dengan garang bersama pedangnya. Segera dia beritahu Rasulullah SAW, dan merekapun berkumpul.
Hamzah bertanya:
“Ada apa ?”.
“Umar” Jawab mereka.
“Umar ?!, bukakan pintu untuknya, jika dia datang membawa kebaikan, kita sambut. Tapi jika dia datang membawa keburukan, kita bunuh dia dengan pedangnya sendiri”. Rasulullah SAW memberi isyarat agar Hamzah menemui Umar. Lalu Hamzah segera menemui Umar, dan membawanya menemui Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW memegang baju dan gagang pedangnya, lalu ditariknya dengan keras, seraya berkata : “Engkau wahai Umar, akankah engkau terus begini hingga kehinaan dan adzab Allah diturunakan kepadamu sebagaimana yang dialami oleh Walid bin Mughirah ?, Ya Allah inilah Umar bin Khattab, Ya Allah, kokohkanlah Islam dengan Umar bin Khattab”. Maka berkatalah Umar :
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang disembah selain Allah, dan Engkau adalah Rasulullah .
Kesaksian Umar tersebut disambut gema takbir oleh orang-orang yang berada di dalam rumah saat itu, hingga suaranya terdengar ke Masjidil-Haram.
Masuk Islamnya Umar menimbulkan kegemparan di kalangan orang-orang musyrik, sebaliknya disambut suka cita oleh kaum muslimin

Kisah Pemuda Sholeh

Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang boleh berbicara dengan Allah S.W.T Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan berbicara dengan Allah.Nabi Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lain.Suatu hari Nabi Musa telah bertanya kepada Allah. "Ya Allah, siapakah orang di syurga nanti yang akan tinggal dengan aku?".Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawaban, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan terus berjalan mengikut tempat yang diberitahu. Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat yang dimaksudkan.

Dengan pertolongan beberapa orang penduduk di situ, beliau akhirnya bertemu dengan orang tersebut. Setelah memberi salam beliau dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu.Tuan rumah itu tidak melayani Nabi Musa. Dia masuk ke dalam bilik dan melakukan sesuatu di dalam. Sebentar kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Babi itu didukungnya dengan cermat. Nabi Musa terkejut melihatnya. "Apa hal ini?, kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh keheranan.

Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu dilap sampai kering serta dipeluk cium kemudian dimasukkan kembali ke dalam bilik. Tidak lama kemudian dia keluar sekali lagi dengan membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan. Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk serta cium dengan penuh kasih sayang. Babi itu kemudiannya dimasukkan kembali ke bilik.Selesai kerjanya barulah dia melayani Nabi Musa. "Wahai saudara! Apa agama kamu?". "Aku agama Tauhid", jawab pemuda itu yaitu agama Islam. "Habis, mengapa kamu membela babi? Kita tidak boleh berbuat begitu." Kata Nabi Musa.



"Wahai tuan", kata pemuda itu. "Sebenarnya kedua babi itu adalah ibu bapa kandungku. Oleh kerana mereka telah melakukan dosa yang besar, Allah telah menukarkan rupa mereka menjadi babi yang bodoh rupanya. Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajibanku sebagai anak. Hari-hari aku berbakti kepada kedua ibu bapaku sebagaimana yang tuan lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah menjadi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.", sambungnya.



"Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar mereka diampunkan. Aku bermohon supaya Allah menukarkan wajah mereka menjadi manusia yang sebenarnya, tetapi Allah masih belum memakbulkan lagi.", tambah pemuda itu lagi.Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s. 'Wahai Musa, inilah orang yang akan tinggal dengan kamu di Syurga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepada kedua ibu bapaknya. Ibu bapaknya yang sudah buruk dengan rupa babi pun dia berbakti juga. Oleh itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak soleh disisi Kami."

Allah juga berfirman lagi yang bermaksud : "Oleh kerana dia telah berada di maqam anak yang soleh disisi Kami, maka Kami angkat doanya. Tempat kedua ibu bapaknya yang Kami sediakan di dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam syurga."Itulah berkat anak yang soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa orangtua yang akan masuk ke dalam neraka pindah ke syurga. Ini juga hendaklah dengan syarat dia berbakti kepada ibu bapaknya. Walaupun hingga ke peringkat rupa ayah dan ibunya seperti babi. Mudah-mudahan ibubapa kita mendapat tempat yang baik di akhirat kelak.

Walau bagaimana buruk sekali pun perangai kedua ibu bapak kita itu bukan urusan kita, urusan kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga kita sewaktu kecil hingga dewasa.Walau banyak mana sekali pun dosa yang mereka lakukan, itu juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada Allah S.W.T supaya kedua ibu bapak kita diampuni Allah S.W.T.Doa anak yang soleh akan membantu kedua ibu bapaknya mendapat tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan oleh para orang tua di alam kubur.

Arti sayang seorang anak kepada ibu dan bapaknya bukan melalui hantaran uang rupiah, tetapi kasih sayang seorang anak pada kedua orangtuanya ialah dengan doa supaya kedua orang tuanya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah.

Baca Ayat Kursi Menjelang Tidur

Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah S.A.W untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang, lalu mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji, kemudian pencuri itu kemudian berhasil ditangkapnya."Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," gertak Abu Hurairah.Bukan main takutnya pencuri itu mendengar ancaman Abu Hurairah, hingga kemudian ia pun merengek-rengek : "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan."

Maka pencuri itu pun dilepaskan. Bukankah zakat itu pada akhirnya akan diberikan kepada fakir miskin ? Hanya saja, cara memang keliru. Mestinya jangan keliru.Keesokan harinya, Abu Hurairah melaporkan kepada Rasulullah S.A.W. Maka bertanyalah beliau : "Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?"Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahawa ia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah. Lalu diterangkan pula olehnya, bahawa ia kasihan kepada pencuri itu,, lalu dilepaskannya.

"Bohong dia," kata Nabi : "Pada hala nanti malam ia akan datang lagi."Kerana Rasulullah S.A.W berkata begitu, maka penjagaannya diperketat, dan kewaspadaan pun ditingkatkan.Dan, benar juga, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kemarin. Dan kali ini ia pun tertangkap."Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," ancam Abu Hurairah, sama seperti kelmarin. Dan pencuri itu pun sekali lagi meminta ampun : "Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi."

Kasihan juga rupanya Abu Hurairah mendengar keluhan orang itu, dan kali ini pun ia kembali dilepaskan. Pada paginya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah S.A.W, dan beliau pun bertanya seperti kemarin. Dan setelah mendapat jawaban yang sama, sekali lagi Rasulullah menegaskan : "Pencuri itu bohong, dan nanti malam ia akan kembali lagi."Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan dan kepintaran penuh. Mata, telinga dan perasaannya dipasang baik-baik. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-gerik disekelilingnya sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar-benar datang seperti perkataan Rasulullah dan ia berhasil menangkapnya, ia telah bertekad tidak akan melepaskannya sekali lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri jahanam itu. Ia kesal. Kenapa pencuri kelmarin itu dilepaskan begitu saja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah S.A.W ? Kenapa mau saja ia ditipu olehnya ? "Awas!" katanya dalam hati. "Kali ini tidak akan kuberikan ampun."

Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, ketika tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri longgokan makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi," katanya dalam hati. Dan tidak lama kemudian pencuri itu telah bertekuk lutut di hadapannya dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-geriknya."Kali ini kau pastinya kuadukan kepada Rasulullah. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi ke mari, tapi ternyata kau kembali juga. Lepaskan saya," pencuri itu memohon. Tapi, dari tangan Abu Hurairah yang menggenggam erat-erat dapat difahami, bahwa kali ini ia tidak akan dilepaskan lagi. Maka dengan rasa putus asa ahirnya pencuri itu berkata : "Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."

"Kalimat-kalimat apakah itu?" Tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu. "Bila tuan hendak tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada syaitan yang berani mendekati tuan sampai pagi."Maka pencuri itu pun dilepaskan oleh Abu Hurairah. Agaknya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang.Dan keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah S.A.W untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya kegunaan ayat Kursi.

"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasul sebelum Abu Hurairah sempat menceritakan segalanya."Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah."Kalimat apakah itu?" tanya Nabi.Katanya : "Kalau kamu tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Dan ia katakan pula : "Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."

Menanggapi cerita Abu Hurairah, Nabi S.A.W berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta." Kemudian Nabi S.A.W bertanya pula : "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang bertemu denganmu tiap malam itu?""Entahlah." Jawab Abu Hurairah."Itulah syaitan."

Tuesday, September 6, 2016

Kisah Nafsu Yang Degil Pada Perintah Allah

Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahawa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan akal, maka Allah S.W.T telah berfirman yang bermaksud : "Wahai akal menghadaplah engkau." Maka akal pun mengadap kehadapan Allah S.W.T., kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal berbaliklah engkau!", lalu akal pun berbalik.Kemudian Allah S.W.T. berfirman lagi yang bermaksud : "Wahai akal! Siapakah aku?". Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah."

Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."Setelah itu Allah S.W.T menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang bermaksud : "Wahai nafsu, mengadaplah kamu!". Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri. Kemudian Allah S.W.T berfirman lagi yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau."Setelah itu Allah S.W.T menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau."

Lalu Allah S.W.T menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, " Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah tuhanku."Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahawa dengan sebab itulah maka Allah S.W.T mewajibkan puasa.Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahawa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau dia yang mengawal kita maka kita akan menjadi musnah.

Sunday, August 21, 2016

Rencana-Nya Selalu yang Terbaik

Dengan nama Allah... sebaik-baik Pemberi Ganjaran.
Namamukah yang tertulis di lauh mahfuz sana?
Engkaukah yang bakal menemaniku jalan menuju syurga?
Dirimukah yang akan melengkapkan separuh dari agamaku?

Adakah kau yang tercipta untukku?
Jawab pertanyaanku ini.
Jawab!
Kau takkan pernah dapat memberi jawaban,
Karna jawabannya bukan ditanganmu.
Tetapi di tangan-Nya,
Di tangan Tuhan kita,
Allah Subhannahu Wa Ta'ala.

Tuhanku dan Tuhanmu,
Gelisahku memikirkan dirimu,
Dan ketakutanku memikirkan Tuhanku,
Maafkan aku,
Ketakutanku pada Tuhanku melebihi kegelisahanku memikirkanmu.

Jemput diriku pabila waktunya tiba,
Sebelum sampai saat itu,
Biarkan aku sendiri bersama Si Dia,
Akan kucipta cinta bersama Dia,
Sebelum kucipta cinta antara kita.

Jadilah dirimu kumbang yang hebat,
Dan doakan aku agar menjadi bunga yang mekar,
Untuk itu aku tinggalkan dirimu pada-Nya.

Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu,
Tidak ada suatu binatang melata melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya,
Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.

Usah bersedih atas perpisahan sementara ini,
Jika benar aku tercipta untukmu,
Tiada apa yang dapat menghalangnya,
Sebelum saat itu tiba,
Berdo'alah pada Allah moga diberi kekuatan,
Mohonlah padanya dengan penuh mengharap.

Yakinlah pada janji Allah! "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)" [Surah An Nur: 26]

Sesungguhnya Allah takkan pernah mensia-siakan pengorbananmu,
Bilamana kita tinggalkan semua ini karena Allah semata,

Yakinlah!
Akan ada sesuatu yang indah untukmu di pengakhiran nanti.

Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu,
Daripada yang sekarang (permulaan),
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu,
Lalu (hati) kamu menjadi puas.
[Surah Ad dhuha: 4 & 5]

Lihat Diri Sendiri Sebelum Melihat Aib Orang Lain

Setan menggoda kita dengan banyak cara. Meskipun kita merasa sudah istiqomah di jalan Allah sekalipun, mereka punya segudang cara untuk mencelupkan kita ke api neraka. Salah satunya adalah tinggi hati. Kita akan merasa lebih baik, lebih suci, lebih pintar, dan lebih segala galanya dari orang lain. Kemudian merendahkan orang lain, contohnya seperti dengan membandingkan antara yang sudah berhijab dengan yang belum, yang sudah syari dengan yang berhijab tapi dimodel-modelin. 

Merendahkan mereka yang tidak seperti kita dengan mengatakan mereka tak pantas dinikahi atau tak pantas mencium bau surga. Na'udzubillah. Siapa lah kita sampai sampai berani menentukan baik buruknya orang, siapa lah kita sampai berani menentukan surga atau nerakanya seseorang. kita tidak pernah tau kelak orang yang kita rendahkan tersebut akan meninggal dalam keadaan baik atau buruk. Atau justru kita lah yang meninggal dalam keadaan buruk. na'udzubillah.
Semoga kita semua terhindar dari sifat tinggi hati. Semoga kita mampu menjaga lisan kita dari kata kata yang merendahkan orang lain. Semoga kita terus menjadi orang yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

“Jangan mengawasi orang lain, jangan mengintai geraknya, jangan membuka aibnya, jangan menyelidikinya. Sibuklah dengan dirimu, perbaiki aibmu. Karena kamu akan ditanya Allah tentang dirimu, bukan tentang orang lain.” - Ali bin Abi Thalib

Dia punya aib, apalagi kita? Wallahi... Bukan tidak mungkin jika aib kita lebih banyak daripada dia.

Tidak ada yang perlu kita sombongkan atas apa apa yang ada dalam diri ini, jangan pula sampai kita terlarut dalam kesedihan atas segala kekurangan kita apalagi mendengar komentar-komentar dari mereka. Jangan lihat ia begini dan begitu.

LIHAT SAJA DIRI KITA SENDIRI,
ABAIKAN KATA-KATA MEREKA yang tidak mengenakkan hati ya teman 😊

Karena hanya Allah dan diri kita yang tau bagaimana diri ini sebenarnya. Hanya Allah yang tau niat kita.

Yuk gemar-gemar bermuhasabah diri, jangan sampai satu kesalahan orang lain membuat kita melupakan segala kebaikannya.

Buang buruknya, ambil ibrohnya 😊

Ilmu Yang Bermanfaat

Janganlah kalian menetap di suatu negeri yang di dalamnya tak ada seorang ulama yang memberikan fatwa tentang agamamu, dan seorang dokter yang memberitahu penyakitmu.

Jika kau khawatir terjebak dalam ‘ujub
Maka lihatlah siapa yang engkau hadapi saat bersujud,
Pahalakah yang kau maksud?
Azabkah yang kau takut?
Nikmat kesehatan mana yang kau syukuri?
Musibah apa yang kau kufuri?
Jika kau memikirkan salah satu dari hal-hal tersebut akan terlihat kerdil amalanmu.

Perdalamlah ilmu agama sebelum kau menjadi pemimpin, karena saat kau menjadi pemimpin maka tak ada lagi waktu untuk mendalami ilmu.

Cukuplah ilmu menjadi sebuah keutamaan saat orang yang tak memiliki mengaku-ngaku memilikinya dan merasa senang jika dipanggil dengan gelar ilmuwan.
Cukuplah kebodohan menjadi aib saat orang yang bodoh merasa terbebas darinya dan marah jika digelari dengannya.
Barangsiapa mempelajari Al Qur’an, akan naik harga dirinya.
Barangsiapa mendalami Fikih, akan berkembang kemampuannya.
Barangsiapa menulis Hadits, akan kuat argumentasinya.
Barangsiapa berkecimpung dalam Ilmu Bahasa, akan lembut perasaannya.
Barangsiapa berkecimpung dalam Ilmu Matematika, akan luas akalnya.
Barangsiapa tidak menjaga hawa nafsunya, takkan bermanfaat ilmunya.

Barangsiapa mengejar kekuasaan, ia akan lari darinya. Jika terjadi sesuatu ia akan lupa terhadap ilmu.

Dunia adalah batu yang licin dan kampung yang kumuh. Bangunannya kelak roboh, penduduknya adalah calon penghuni kubur, apa yang dikumpulkan akan ditinggalkan, apa yang dibanggakan akan disesalkan, mengejarnya sulit, tetapi meninggalkannya mudah.

Friday, August 12, 2016

HIJRAH

Hijah..disini bukan tentang perpindahan ke suatu daerah tapi lebih tepatnya berpindah dari keadaan hidup seseorang yang buruk ke kondisi yang lebih baik,yang dekat dengan Rabbnya.

Dalam hadits Qudsi yang shahih, Allah Ta’ala berfirman: “Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua tersesat kecuali orang yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku niscaya Aku akan berikan petunjuk kepada kalian”.

"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum ia mengubahnya sendiri"

Dulu,engkau dengan bangga memamerkan setiap inci auratmu.Membiarkan setiap mata laki laki ajnabi menikmati kecantikan mu.Dan..dulu pada dasar nya engkau menikmati itu.Engkau tak merasa bahwa setiap pandangan laki laki pada aurat dan kecantikan mu itu terus menambah berat timbangan amal buruk mu.

Namun kini,karena hidayah Allah engkau sadar akan kebiasaan jahiliyah mu dulu.Engkau menangis atas aib dan dosa mu terdahulu.Engkau kini bahkan memandang jijik atas pakaian mini yang dulu menjadi kebanggaan mu.Engkau tanamkan tekad dalam diri untuk berubah.Berubah menjadi lebih baik.

Sosok mu saat ini mungkin menjadi inspirasi muslimah lain.Berkat cerita hijrah mu yang mengharu biru,dan pakaian syar'i yang menjulur menutupi seluruh aurat mu.Masyaa Allah...

Namun.....apa kah itu sudah cukup?.Apakah hijrah itu hanya dengan kita merubah penampilan dari pakaian mini ke pakaian taqwa yang syar'i dan lantas men share cerita hijrah kita?.

Tentu saja tidak.

Hijrah adalah perjalanan panjang.Hijrah itu adalah pembelajaran seumur hidup,dimana proses nya terus berlanjut.Tak hanya berhenti saat kita sudah berubah penampilan 180 derajat dari sebelum nya.

Hijrah yang benar adalah dengan ilmu.Dimana saat hijrah rasa haus akan ilmu akan semakin besar.Dan tentu saja ilmu itu akan lebih dibutuhkan ummat dari sekedar membaca cerita hijrah (walau tak dipungkiri cerita hijrah mu memang sukses menumbuhkan inspirasi).

Solihah,betapa engkau mulia disisi Rabbmu.Jangan pernah takut melangkahkan kakimu ke jalan yang benar,justru Allah akan mudahkan segala sesuatunya jika kau hanya berharap kepada-Nya.InsyaAllah :)

Monday, August 8, 2016

POLA REZEKI

Ada seseorang yang berusaha untuk hidup ngirit. Dia sedang berusaha menabung, dan mengurangi pengeluaran termasuk menunda zakat dan sedekah ! Dia sering cek saldo, dan punya target angka khusus dengan saldonya, setiap pengeluarannya dipantau & hitung sebagai beban, pendeknya dia berusaha untuk KIKIR.

Duarrr... Beberapa bulan ini justru ujian finansial datang bertubi, diuji dengan cobaan finansial, Allah "merampas"nya dengan cara yang sungguh diluar dugaan. Mulai dari harus betulkan rumah, yang nilai perbaikannya bagi dirinya lumayan besar, bolak balik servis kendaraan, baik mobil maupun motor hingga pengeluaran-pengeluaran kecil yang intensitasnya super-duper & diluar nalar.

Di sadarinyalah bahwa ini kejadian bukan sekali tetapi berkali kali, dan polanya selalu sama: 
ketika berusaha untuk "ngirit" termasuk menunda kebiasaan berbagi. Well... harta itu unik, justru berkembang ketika dia dialirkan, semakin deras aliran keran dibawahnya maka semakin deras pula aliran diatasnya.
Adapun mengenai besarnya harta yang dimiliki, bukan dari seberapa besar kita disiplin dalam mengatur pengeluarannya, tetapi dari seberapa besar wadahnya, seberapa pantas kita mendapatkannya.

Ketika diri kita menjadi perantara atas rejeki orang lain salahsatunya, dengan memberi baik kepada karyawan ataupun kepada yang membutuhkan, karena ada hak mereka dalam harta kita, sebetulnya kita sudah memantaskan diri untuk menerima lebih.

Boleh percaya atau tidak, saya simpulkan ada dua pola terkait dengan REJEKI:
(1) bahwa jika kita tidak mengeluarkannya, maka Allah-lah yang dengan paksa akan mengeluarkannya, hanya nilainya berbeda, yang pertama bernilai pahala.
(2) harta tidak akan menumpuk ketika kita menimbunnya, tapi harta akan semakin banyak ketika kita mengalirkannya & pantas untuk memperolehnya,Boleh percaya atau tidak,
Pernah ngalamin?

Sunday, August 7, 2016

*Tanda Pengobatan yang Mengandung Unsur Sihir*


Pelaku sihir memiliki tanda-tanda yang dapat dikenali. Apabila dijumpai salah satu di antaranya tanda-tanda tersebut pada seorang ahli pengobatan, maka dapat diketahui bahwa ia melakukan praktik yang amat dekat dengan sihir.

Di antara tanda tersebut adalah:

1. Menanyakan nama pasien dan nama ibunya (kecuali data pasien untuk keperluan administrasi atau yang terkait dengan riwayat penyakit, -pent). 

2. Mengambil bekas pakaian yang dipakai oleh pasien. Misalnya adalah baju, tutup kepala, kaos dalam, celana, dan lain-lainnya.

3. Meminta binatang dengan sifat-sifat tertentu untuk disembelih dan tidak menyebut nama Allah ketika menyembelihnya. Bahkan terkadang, melumurkan darah binatang tersebut pada bagian anggota badan yang sakit atau melemparkannya pada tempat yang rusak.

4. Menuliskan jimat atau jampi-jampi yang tidak dapat dipahami.

5. Memberikan hijib yang berupa bingkasan segi empat dan di dalamnya berisi huruf-huruf atau angka-angka (yang tidak dapat dipahami maknanya). 

6. Memerintahkan pasien untuk menyepi beberapa waktu di kamar yang tidak tembus cahaya matahari.

7. Memerintahkan pasien agar tidak menyentuh air selama jangka waktu tertentu, dan kebanyakan selama 40 hari.

8. Memberikan sesuatu kepada pasien untuk dipendam di dalam tanah.

9. Membaca mantra-mantra yang tidak dapat dipahami maknanya.

10. Kadang ia memberitahukan nama, tempat tinggal, dan semua identitas pasien serta masalah yang dihadapi pasien tanpa pemberitahuan pasien kepadanya terlebih dahulu.

11. Menulis huruf-huruf tertentu yang terputus-putus, di dalam kertas atau bejana dari marmer putih dan memerintahkan kepada pasien untuk melebur dan meminumnya.

Apabila pada diri seorang ahli pengobatan terdapat salah satu tanda di antara tanda-tanda di atas, maka kita tidak boleh berobat kepadanya.

Dikutip dari majalah Al-Furqan edisi 11 tahun V. Lihat pula Keajaiban Thibbun Nabawi, hal. 129-130.

Diketik ulang dari buku “Ke mana -seharusnya- Anda Berobat?” Karya dr. M. Saifudin Hakim, hal 59-60.

Saturday, July 30, 2016

Teruslah Menuntut Ilmu

Jabatan dan kedudukan kadang bisa membuat seseorang enggan untuk belajar. Karena orang yang memiliki kedudukan mulia seringkali dihalangi oleh sifat sombong dan angkuh untuk duduk bersama pelajar. Oleh karena itu, Imam Malik berkata mengenai aib para hakim, “Ketika seorang hakim turun jabatan, dia tidak mau lagi ke tempat dimana ia menimba ilmu.” Imam Syafi’i menegaskan, “Jika sudah terlanjur uzur, dia akan kehilangan banyak ilmu.” Abu Ubaid menegaskan, “Artinya, belajarlah ketika kalian masih kecil, sebelum menjadi seorang terhormat. Sebab, kesombongan akan menghalangi kalian untuk belajar dari orang yang lebih rendah yang akan menyebabkan kalian tetap bodoh.”

Ukhti, oleh karena itu seorang muslimah hendaknya memanfaatkan waktu kecil di masa kecil dan remajanya untuk menuntut ilmu, sebeum dia menduduki jabatan tinggi yang mungkin akan membuatnya enggan untuk menuntut ilmu dan duduk di hadapan para pengajar wanita.

Salah satu syarat dan etika untuk meraih kesuksesan dalam menuntut ilmu adalah tidak sombong pada ilmu dan guru, dan tidak meremehkan guru. Bersikaplah tunduk dan patuh serta menyimak nasihat guru dengan serius seperti orang sakit yang mendengarkan nasihat dokter dengan sungguh-sungguh. Seorang wanita harus bersikap rendah hati kepada gurunya, mencari pahala serta kemuliaan mengabdikan diri kepada gurunya.

Asy-Sya’bi menceritakan bahwa suatu ketika, Zaid bin Tsabit mendirikan shalat jenazah atas seorang mayit. Setelah selesai, keledainya menghampiri untuk dikendarai. Mendadak Ibnu Abbas datang dan segera menuntun menyiapkan kendaraan itu untuk Zaid. Zaid pun berkata, “Tidak usah wahai sepupu Rasulullah.” Ibnu Abbas berkata, “Beginilah cara kami memperlakukan orang berilmu dan orang terhormat.” Kemudian Zaid bin Tsabit mencium tangan Ibnu Abbas seraya berkata, “Beginilah cara kami memperlakukan keluarga Rasulullah.” Intinya, ilmu hanya bisa diperoleh dengan sikap rendah hati dan tekun menyimak.

“Sesungguhnya, pada yg demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang ia menyaksikannya,” (QS. Qaaf ayat 37).

Ingat Akhirat

Kebanyakan manusia berlomba-lomba ingin hidup enak tapi lupa mempersiapkan diri untuk mati enak

Kebanyakan manusia terlalu asyik dengan fasilitas yang dia punya sampai2 melupakan siapa yang memberikan semuaNya

Kebanyakan manusia bangga akan pujian dari orang lain sehingga membuatnya lupa bahwa hanya Allah saja yang pantas mendapat pujian

Kebanyakan manusia inginkan kehidupan yang senang saat di dunya tapi malas berusaha agar dapat hidup bahagia di akherat

Hidup di dunya hanya sementara
Semua yang kita punya hanya titipan saja
Siap tidak siap semua pasti akan kembali kepadaNYA
Apalagi saat semua fasilitas sudah terpenuhi
Itu seharusnya membuat kita semakin berkualitas
Bukan malah makin malas
Sampai2 melupakan yang diatas
Sungguh itu semua tak pantas

Jadikan fasilitas yang kau miliki bermanfaat untuk orang lain dan menjadi ladang pahala untuk dirimu sendiri
Jangan biarkan apapun yang kau miliki membuat dirimu semakin jauh dari Allah
Sehingga kau lupa mensyukuri semua yang telah Allah beri.

Sunday, July 24, 2016

Bedanya Hijab Gaul & Hijab Syar'i

Dalam QS. Al-Ahzab : 59 dijelaskan,bahwa Allah SWT menyerukan kepada kita agar mengulurkan jilbabnya hingga ke seluruh tubuh.Jilbab disini maksudnya semacam baju kurung yg tidak ketat & memperlihatkan lekuk tubuh seorang wanita untuk menutupi aurat.Didalam surah ini pula dijelaskan apa maksudnya Allah SWT menyuruh kita agar menutup aurat kita.Tujuannya supaya para muslimah lebih mudah dikenal,karena itu mereka tidak diganggu. Sedangkan dalam QS. An-Nur : 31 lebih menjelaskan & melengkapi dari penjelasan di Surat Al-Ahzab ayat 59.

Coba kita bandingkan hijab dengan segala aturannya yang ada dalam Al-Qur'an dengan hijab yang kalian pakai saat ini?

Apa yang dimaksud hijab gaul? Hijab gaul itu yg sering dipakai kebanyakan muslimah saat ini yaitu hijab yg dililit,dengan pakaian yg ketat memperlihatkan bentuk tubuh,yg penting asal panjang & menutupi tangan & kaki.Padahal sudah tertera dalam Al-Qur'an hijab itu bukan dililit,tetapi diulurkan.

Dan yg dimaksud hijab syar'i adalah hijab yg sesuai dengan ketentuan yg ada dalam Al-Qur'an & hadist.Dalam Al-Qur'an sudah dijelaskan bahwa hijab itu seperti baju kurung.Misalnya seperti gamis,ataupun atasan yg longgar & menggunakan rok.Bukan seperti pada kenyataan saat ini.Para muslimah menggunakan hijab dililit dengan baju & celana yg ketat.Hal itu sangat bertolak belakang dengan ketentuan yg ada dalam Al-Qur'an.

HIJAB GAUL vs HIJAB SYAR'I,yg mana yg kalian pilih ukhti? Yg sesuai dengan ketetapan Allah SWT/yg sesuai dengan ketetapan mode fashion zaman sekarang? Mengikuti kaum mayoritas yg salah/mengikuti kaum minoritas yang benar? Lebih baik kepanasan didunia/diakhirat? Selagi ada umur,ayo syar'i-kan hijabmu!
Jika lelaki kagum dengan wanita yang MENUTUP AURAT, maka wanita juga kagum dengan Lelaki yang MENUNDUKKAN PANDANGANNYA
😊❤

Berkahnya Ilmu Bermanfaat

Semakin banyak harta yang dimiliki seseorang, maka akan semakin sibuk pula orang tersebut berusaha untuk menjaganya dari incaran orang-orang yang ingin merampas harta tersebut. Entah itu pencuri di tengah malam ataupun perampok yang bisa datang sewaktu-waktu. Dengan harta yang semakin banyak, bukannya semakin membuat hati tenang dan tentram, justru sebaliknya, hati akan dibuat semakin cemas, resah dan takut kehilangan harta tersebut.
Semakin banyak ilmu yang dimiliki seseorang, maka akan semakin terjaga pula orang tersebut dari hal-hal yang bisa membahayakan dirinya. Misalkan saja seseorang yang memiliki ilmu beladiri, Ia akan lebih terjaga dari serangan perampok yang masuk ke rumahnya untuk mengambil harta bendanya.

"Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari Ilmu, maka Allah akan mempermudah baginya jalan menuju Surga" [HR. Bukhari & Muslim]

"Ilmu yang paling utama adalah ilmu hal (tingkah laku)... Dan Amal yang paling utama adalah menjaga tingkah laku" ~Syaikh Ahmad Az-Zaruuji

Perbedaan ILMU dan HARTA
1. Ilmu dibawa sampai mati, sedangkan harta hanya di dunia saja.
2. Ilmu akan menjagamu, sedangkan harta haruslah kau yang menjaganya.
3. Pemilik ilmu punya banyak teman, sedangkan pemilik harta punya banyak musuh.
4. Jika ilmu dipergunakan akan bertambah, sedangkan harta dipergunakan akan berkurang.
5. Ilmu takkan pernah tercuri, sedangkan harta mudah dicuri.
6. Pemilik ilmu akan selalu disebut mulia dan terhormat, sedangkan pemilik harta akan disebut pelit dan rakus.
7. Ilmu itu abadi, sedangkan harta akan musnah.
8. Ilmu akan menyinari hati, sedangkan harta akan mengeraskan hati.
9. Pemilik ilmu akan diberi syafa’at di akhirat, sedangkan pemilik harta akan dihisab.
10. Pemilik ilmu akan dimuliakan walaupun sedikit ilmunya, sedangkan pemilik harta disebut besar setelah banyak hartanya.

Jangan terjebak dengan dunia "Pacaran"

"Kita gak pacaran kok,kita ta'arufan, beneran" ucap seseorang. Apalagi perkataan tersebut terlontar dari makhluk keturunan Adam,laki-laki,Untuk perempuan yang pada dasarnya gampang percaya,naif alias begitu mudah digombalin. Walhasil,kalimat itu menjadi janji tidak sah bagi mereka.. 

Sepasang sahabat berlawanan jenis,kemudian berikrar karena terperangkap cinta semu. Setelah itu,mereka merasa dunia begitu indah, serta kehidupan menjadi sangat bahagia. Kemudian,alih-alih bahagia sejati. Tanpa sadar, mereka kemudian terjebak dalam semu dunia yang fana.. 

Saat-saat fantastis memotivasi kedua pasangan muda itu menjadi sukses. Meraih nilai terbaik,meraih simpati sekitar karena cinta persahabatan yang telah mereka untai. Sesaat mereka tak sadar. Hidup itu kenyataan, masa depan tak sesuai dengan rencana benak mereka yang selalu ingin bersama.. 

Takdir memisahkan mereka,janji yang telah diuntai tiba-tiba berurai. Galau menghampiri keduanya. Kemudian saling bertanya mengapa? Begitulah takdir ingin menjelaskan kepada mereka yang tenggelam dalam air mata cinta dan kenestapaan, juga ribuan pasangan dalam untaian janjin tidak sah lainnya.. 

Heiii.. bangun.. bangunn!! Kemana aja sih?

Bukannya Allah sudah bilang bahwa sebuh janji atau ikarar bakal sah kalo melewati tata cara atau aturan. Aturan yang pasti sudah sesuai dan membumi adalah aturan Allah..
Aturan tersebut tidak akan salah atau memihak. Pasti diatur sedemikian rupa,agar kita menjadi tenang dan bahagia..

Aturan tersebut adalah pernikahan.. 

Bersahabat,berteman sajalah. Bila memang bukan sesama jenis. Berlebihan pasti bakalan mendorong kita kelembah kenistaan. Cinta-cinta yang besemayam dalam kalbu. Setiap ukhti dan akhi yang awalnya terjaga akan menjadi retak.. 

Dzikir-dzikir cinta yang indah sepanjang hari dibacakan,akan menjadi cuap-cuap komat-kamit tak ber-ruh.. 

Wahai para pejuang cinta! Siapkanlah diri kita untuk menjemput cinta sebenarnya,cinta yang sah. Setelah akad pernikahan. Cinta sejati dalam pertalian cinta kepada-Nya 😊 .

Monday, June 27, 2016

Air Nabeez (Rendaman Kurma) Ala Rasulullah

Air rendaman kurma/kismis (infused water) atau yang biasa disebut air nabeez adalah air kegemaran Rasulullah . Nabi merendam beberapa butir kurma atau kismis (salah satunya) di dalam air matang dalam wadah bertutup selama 12 jam. Airnya diminum & buah kurma yang sudah lembut ditelan sekali telan.
Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut :

"Aisyah pernah ditanya tentang nabeez, kemudian ia memanggil seorang budak wanita asal Habasyah, 'Bertanyalah kepada wanita ini!' kata Aisyah. 'Karena ia dahulu pernah membuat nabeez untuk Rasulullah ,” tambahnya.
Lalu wanita asal Habasyah itu berkata, 'Aku pernah membuat nabeez untuk beliau dalam sebuah kantung kulit pada malam hari. Kemudian aku mengikatnya dan menggantungnya. Lalu di pagi harinya beliau meminumnya.'"

Dari Aisyah dia berkata,
“Kami biasa membuat perasan untuk Rasulullah di dalam air minum yang bertali di atasnya, kami membuat rendaman di pagi hari dan meminumnya di sore hari, atau membuat rendaman di sore hari lalu meminumnya di pagi hari.” (H.R. Muslim)

Untuk kesehatan tubuh, buah kurma telah terbukti sebagai :
1. Pemberi dan pemulih tenaga (inilah sebab mengapa kita disunnahkan untuk memakan buah kurma pada saat berbuka puasa).
2. Tinggi kandungan fibernya serta menghilangkan kolestrol jahat yang terkumpul di dalam tubuh. Sangat bagus untuk menghilangkan sembelit (atau meredakan & memulihkan diri dari sembelit).
3. Pemberi zat besi yang sangat bagus.
4. Kaya akan pottassium serta penting untuk menjaga jantung & menstabilkan tekanan darah, membantu penyerapan mineral.
Khasiat lain air nabeez
Air nabeez adalah minuman beralkali yang mampu membantu membuang kelebihan asam pada perut dan memulihkan sistem pencernaan tubuh. Juga membantu badan untuk menyingkirkan toksin yang berbahaya di dalam tubuh. Dengan kata lain, air nabeez berguna sebagai detox.
Karena memiliki kadar serat yang tinggi, ia mampu membantu proses pencernaan yang baik serta meningkatkan / menajamkan pikiran agar kita tidak mudah lupa.

Cara membuat air nabeez :

Rendamlah beberapa butir kurma (lebih bagus dalam jumlah ganjil) ke dalam air masak di dalam segelas air. Alangkah baiknya dibuat pada waktu sore menjelang malam, dan pastikan gelas rendaman kurma tersebut tertutup rapat. Keesokkan paginya (+ 8-12 jam setelah perendaman), air rendaman baru boleh diminum dan buah kurma hasil rendaman yang telah lembut ikut dimakan.
Kurma yang baik digunakan untuk membuat air nabeez adalah kurma ajwa. Akan tetapi jika tidak ada kurma ajwa bisa menggunakan buah kurma yang lainnya.
Waktu yang baik mengonsumsi Air Nabeez :
Jika ingin meminum air nabeez di waktu pagi, siapkan rendaman kurma pada sore menjelang malam. Dan jika ingin meminum air nabeez di waktu malam, buatlah rendaman kurma di waktu pagi (+ 8 sampai 12 jam perendaman).
Air nabeez bila disimpan di dalam lemari pendingin bisa bertahan 1 hingga 2 hari. Akan tetapi dilarang meminum air rendaman kurma yang sudah memasuki lebih dari 3 hari. Ini disebabkan air rendaman kurma yang dibiarkan melebihi 3 hari terjadi proses fermentasi, yang menjadikan air rendaman kurma tersebut menjadi arak, dan haram hukumnya untuk diminum. Oleh karena itu, akan lebih baik membuat air nabeez fresh daily.


Sumber : Khanifah Qurnia - Langsungenak


Tuesday, June 21, 2016

🎰 Semua Makhluk Allah Senantiasa Berzikir Mengingat Allah, Bagaimana dengan ANDA ? 🎰

Kalau kita cermati, kira-kira tumbuhan, hewan, dan benda-benda yang ada di sekitar kita berdzikir pada Allah SWT tidak ya?? Apakah cuma sang 'mukallaf' saja yang berkiprah untuk selalu berdzikir, menyebut dan mengagungkan asma-asma-Nya?? Dalam al-qur'an telah disebutkan:

تسبح له السماوات السبع والأَرض ومن فيهن وإن من شيء إلّا يسبِّح بِحَمْدِه وَلَكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبيحهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غفُورًا

“Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Qs. Al-Israa’: 44)
Jika tumbuhan dan makhluk-makhluk Allah selain manusia (seperti: hewan, tumbuhan, batu, air, dan benda-benda yang lainnya) selalu berdzikir kepada Allah SWT lalu bagaimana dengan kita selaku khalifatu-l ‘alam? Kita yang sudah jelas-jelas oleh Allah SWT dikarunia akal fikiran serta hati untuk selalu menyebut asma-Nya dimanapun dan kapanpun, sungguh tidak layak untuk lalai dalam berdzikir kepada-Nya.
Berdzikir tidak harus duduk manis menghadap kiblat di dalam masjid, lalu membaca dzikir-dzikir sepanjang hari, sepanjang waktu. Ya... itu memang salah satu cara berdzikir, tetapi hal yang paling utama dalam berdzikir adalah mengingat Allah SWT di setiap detik kita, di setiap menit kita, di setiap jam kita, di setiap denyut nadi kita, di setiap langkah kita di manapun kita berada.

وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداع إذا دعان فاليستجيبوا لي واليؤمنوا بي لعلهم يرشدون
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila dia berdo'a kepada-Ku. Dan hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar memperoleh kebenaran.” (Qs. Al-Baqoroh: 182)
Firman Allah Swt dalam Al-qur’an:

فاذكروني أذكركم
Artinya: ”Ingatlah Aku (Allah), maka Aku (Allah) akan mengingatmu.” (Qs. Al-Baqoroh: 152)
Jadi, kalau kita tidak mau mengingat Allah, maka jangan pernah bermimpi bahwa Allah SWT akan mengingat kita. Ya, memang Allah SWT tidak akan pernah menyia-nyiakan hamba-Nya di dunia ini tanpa ada pengecualian sedikitpun, tetapi lain halnya di akhirat nanti, hanya manusia-manusia tertentulah yang akan mendapatkan pertolongan Allah di hari yang tiada pertolongan selain dari-Nya, di hari yang tidak ada lagi gunanya harta dan anak-anak kecuali siapa yang mendatangi Allah Swt dengan hati yang bersih.

يوم لاينفع مال و لا بنون # إلا من أتى الله بقلب سليم
الذين آمنوا وتطمئنّ قلوبهم بذكر الله ألا بذكر الله تطمئنّ القلوب
Artinya: “Dan orang- orang yang beriman yang hatinya tentram dengan mengingat Allah, bukankah dengan mengingat Allah hatinya menjadi tentram?!” (Qs. Ar-ro’du: 28)

والذاكرين الله كثيرا والذاكرات أعد الله لهم مغفرة وأجرا عظيما
Artinya: “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, maka Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 35)

Lalu kira-kira seperti apa ya tumbuhan itu berdzikir? Sekumpulan cendikiawan yang mengadakan penilitian terhadap tumbuhan menemukan bahwa sebagian tumbuhan mengeluarkan bunyi-bunyi halus yang tidak mampu didengar oleh telinga manusia, dan setelah ada penelitian lebih lanjut tak ada yang dapat menjawab tentang suara tersebut, dan akhirnya salah satu ilmuwan muslim dengan meruju’ kepada Al-Qur’an mengatakan bahwa suara tersebut adalah nada-nada lafadz dzikir mereka kepada Allah Swt. Subhanallah!
Akan tetapi -Wallahu a'lam bis-showab-, hanya Allah SWT Yang Maha Tahu, Yang Maha mengerti dengan detail bagaimana tumbuhan berdzikir kepada-Nya, yang pasti dan yang termaktub dalam Al-Qur'an bahwasannya semua makhluk yang ada di bumi dan dilangit pastilah mereka berdzikir kepada Allah Swt.

Bagaimanakah kita harus berzdikir?

Berdo'a merupakan salah satu cara berdzikir pada Allah SWT, karena dengannya sudah menunjukkan bahwa manusia mengingat Tuhannya yang selalu membutuhkan-Nya, Allah SWT berfirman:

Hendaknya ketika berdo'a memperhatikan waktu-waktu yang mustajab untuk itu. Adapun waktu-waktu yang mustajab untuk berdo'a sangat banyak, di antaranya: berdo'a di antara adzan dan iqomah, ketika bersholawat, ketika turun hujan, ketika berperang di jalan Allah, ketika khatam al-Qur'an, ketika sujud, ketika berbuka puasa, dan ketika hati sedang hudhur (hadir/khusyu'). Dalam waktu-waktu seperti ini hendaklah kita berdo'a, bertawajjuh (menghadap) pada Allah, karena Dia-lah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada seluruh hamba-Nya.
Lalu kenapa kita harus berdzikir??

Selain Allah akan mengingat kita, dengan berdzikir juga bisa menentramkan hati dan jiwa kita yang selalu ada rasa gundah, resah dan gelisah, seperti diterangkan dalam Al-Qur’an:

Bayangkan! Bagaimana seseorang harus menjalani hidupnya dengan gundah dihatinya?! Dengan resah yang berkepanjangan?! Dengan gelisah yang tiada berakhir?!
Perlu kita ketahui bahwa, tidak ada amalan lisan yang lebih afdhol atau utama setelah tilawatu-l qur'an selain berdzikir kepada Allah SWT, dan dengannya akan dikabulkan hajat-hajat kita, karena dzikrullah adalah washilah (perantara) seorang hamba kepada Robb-Nya. Selain itu Allah SWT telah menjanjikan pahala yang besar serta ampunan bagi hamba-Nya yang mau berdzikir kepada-Nya. Dalam Al-Qur’an disebutkan:

Coba perhatikan! Kenapa kebanyakan orang zaman sekarang cepat lupa? Menurut salah seorang guru di universitas Al-Ahgaff banat, itu disebabkan karena kurangnya berdzikir kepada Allah Swt. Lihat bagaimana orang-orang sekarang sudah banyak yang ghofil (lalai-adm) untuk dzikrullah?! Dalam artian, kalau kita mau berusaha untuk selalu mengingat Allah maka otak kita tak akan mengalami drop out sebelum waktunya, jadi kita tidak akan sering dan cepat lupa.
Bahkan banyak sekali orang-orang berdzikir hanya ketika sedang terkena musibah saja, setelah itu dia lupa begitu saja dengan pertolongan Allah SWT bahkan lupa akan bersyukur, seperti kacang lupa kulitnya saja. Na'udzu billah… Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang bersyukur, amiin.

Masih banyak sekali fadhilah yang bisa kita dapatkan dalam dzikrullah, karena memang di setiap apa yang Allah Swt perintahkan kepada hamba-hamba-Nya pasti ada hikmah di balik semua itu, hanya manusianya lah yang terlalu lemah untuk bisa membaca hikmah-hikmah tersebut.




Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Ada salah seorang Nabi yang singgah di bawah pohon, lalu ia digigit oleh seekor semut. Lalu ia membinasakannya dan mencari tempat persembunyian semut tersebut. Setelah itu, ia menyuruh untuk membakar tempat tinggal semut tersebut. Kemudian Allah menanyakan kepadanya : 
Apakah hanya karena gigitan seekor semut engkau membakar satu umat yang senantiasa bertasbih?”(Shahih, HR. Bukhari dan yang lainnya)Dalam kisah yang lain, Ahmad menceritakan, bahwa Waki’ memberitahukan kami, Mus’ir memberitahu kami, dari Zaid Al-Ami, dari Abu Shadiq Al-Naji. Dia bercerita, Sulaiman bin Dawud pernah hendak pergi mencari air (maksudnya : shalat istisqa’, meminta hujan kepada Allah SWT), lalu ia melihat seekor semut dengan bersandar ke punggungnya dan mengangkat kedua kaki depannya ke langit mengucapkan, “Sesungguhnya kami adalah salah satu makhluk dari makhluk-makhlukMu, kami sangat butuh siraman dan rezekiMu. Baik Engkau akan mengucurkan air dan rezeki kepada kami atau membinasakan kami.” Kemudian Sulaiman bertutur (kepada kaumnya), “Kembalilah pulang, kalian akan diberi air (hujan) melalui do’a dari makhluk selain kalian.” (HR. Imam Ahmad)Dari kisah tadi, ketika semut membutuhkan bantuan dan pertolongan, ia meminta kepada Allah semata. Lalu bagaimana dengan kita yang merupakan makhluk yang paling baik yang telah diciptakan Allah SWT? Kita senantiasa melupakan Allah SWT karena terlena dengan kenikmatan-kenikmatan dunia, jarang bersyukur atas karuniaNya, serta jarang berdo’a kepadaNya. Sebagian besar di antara kita masih saja menyekutukan Allah SWT. NaudzubillahHendaknya kita sebagai manusia merasa malu kepada semut yang selama ini kita anggap sepele, apalagi kepada Allah SWT.Sudahkah kita hadirkan Allah disegala urusan kita?

Wallahu a’lam,Semoga bermanfaat.

Monday, June 20, 2016

BERANI MEMILIH DENGAN PRINSIP


Seorang Ikhwan yang berani datang kerumah untuk ta'aruf itu belum bisa dikatakan pemberani.


Kenapa? Karena sebenarnya yang pemberani adalah yang berprinsip.

Yang mengatasnamakan ta'aruf, yaaaa notabenenya ta'aruf. Ta'aruf itu hanya formalitas untuk segera menuju khitbah.


Kenapa bisa begitu?


Mari kita pahami bersama.

Wahai ikhwan yang sholeh?

Perlu untuk diketahui, kalau memang serius, segerakan khitbah. Kenapa? Karena akhwat bukanlah barang yang bisa dipilih-pilih. Jika diri kita yang banyak kurangnya ini terlalu banyak memilih, bahkan sampai ta'aruf massal, naudzubillahimindzalik, hal tersebut juga berpengaruh terhadap kesetiaan seseorang loh 😊

Memang benar, Ikhwan bebas memilih, bahkan bebas ta'aruf dengan siapapun sebelum khitbah. tapiiiiii? kalau memang sudah 'srek', dan ketika melihat orangtuanya pun sudah setuju, istikharah lah, istikharah lagi, dan istikharah terus sampai Allah memantapkan hatimu. Segerakan 😊


Kalau dibilang siap gak siap, setiap pasangan pasti gaada yang siap, dan sampai sekarang juga ga bakalan ada orang menikah 😂 #serembanget


Wallahu'alam apa yang akan Allah beritau setelah kita memilih pasangan kita kelak. Yang jelas kita harus terima. Terima apa? Perlu dicatat.



#catatan : MENIKAH ITU SEPAKET (PAKET KEKURANGAN DAN KELEBIHAN)


Karena Sempurna dimata kita tidak akan menjadi jaminan masa depan kita, semua berawal dari kekurangan yang harus diperbaiki dan dilengkapi, terus diperbaiki sampai komponen sakinah mawadah warohmah itu terpenuhi meskipun tidak sesempurna harapan kita.


Seburuk-buruknya lelaki, ia akan memilih wanita yang solehah dan minimal sempurna baginya. Bahkan sebaliknya, seburuk-buruknya wanita, ia juga inginkan imam yang sholeh sebagai penuntunnya ke Surganya Allah.


Jangan pernah anggap diri kita sempurna, justru diri kita ini jauh lebih hina dari orang terhina di dunia ini.


Wahai Ikhwan Sholeh? Jadilah pribadi yang bukan hanya berani datang saja, tapi utamakanlah untuk menjadi seseorang yang BERANI MEMILIH DENGAN PRINSIP 😉


Afwan, Jazakumullah khoir ya sholeh sholehah.

Akhukum.